Pada zaman Bani Israil, hiduplah seorang hamba Allah SWT yang taat beribadah. Selama itu, kegiatannya hanya beribadah kepada Allah SWT semata. Tidak pernah sekali pun ia berbuat durhaka kepada Allah SWT. Karena keshalihannya itulah, banyak orang-orang yang berguru kepadanya. Tak kurang dari enam puluh ribu murid setiap hari yang berguru kepadanya.
Iblis yang mengetahui keshalihan lelaki itu menjadi penasaran, dia ingin sekali menguji ke shalihannya. Kalau biasanya dia hanya menguji orang-orang biasa, maka hari itu dia berjanji akan menggoda lelaki shalih itu. Di dalam benak iblis telah tersimpan cara-cara untuk menjerumuskan mangsanya.
Suatu ketika, iblis bertamu ke tempat pertapaan lelaki itu dengan wujud seorang tua. Melihat tamu yang belum pernah dikenalnya, lelaki shalih itu pun menegurnya.
"Apa keperluan mu datang ke tempat pertapaanku ini?" tanya lelaki shalih.
"Aku tidak lain hanyalah hamba Allah Ta'ala yang ingin menemani engkau dalam beribadah kepada Allah!" jawab iblis.
"Apa ada keperluanmu yang lain selain ini?" tanya lelaki sahlih.
"Tidak!" jawab iblis.
"Bagiku, ketika aku beribadah cukuplah Allah Ta'ala yang menemaniku. Tetapi baiklah, silakan masuk!" kata lelaki shalih.
Iblis yang menjelma menjadi lelaki tua itu pun masuk. Setelah berbasa-basi sebentar, iblis itu pun meminta izin untuk bermunajat kepada Allah SWT.
Lelaki shalih pemilik pertapaan itu pun mengizinkannya. Setelah mendapat izin, iblis segera masuk ke tempat pemujaan. Dia berdoa dengan sangat khusyuk sekali.
Sesekali dia menangis, sehingga membuat lelaki shalih itu begitu mengagumi tamunya tersebut. Tiga hari tiga malam iblis yang menyamar menjadi manusia itu bermunajat.
Selama itu pula, dia tidak makan dan tidak minum. Yang dia kerjakan hanyalah berdzikir dan berdoa. Melihat kehebatan ibadah tamunya, lelaki shalih itu pun sangat terpesona. Dalam hati dia ingin belajar kepada tamunya itu.
"Sudah tiga hari Tuan beribadah, apakah tidak sebaiknya Tuan beristirahat sejenak? Aku khawatir Tuan menjadi sakit karena tidak makan dan minum." kata lelaki shalih
Karena ditegur si Tuan rumah, sang tamu itu pun menyudahi ibadahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar